blangkon senopati mataram, Filosofo busana jawa, busana jawa gagrag ngayogyakarta, busana jawa kakung, busana jawa putri, busana jawa adalah, busana jawa atela, busana jawa adat, busana adat jawa putri, busana adat jawa lan maknane, busana adat jawa pria, busana adat jawa gagrak surakarta, busana jawa beskap, busana adat jawa blangkon, busana adat jawa beskap, blangkon jogja, sejarang busana jawa, sejarah blangkon, filosofi blangkon
Jumat, 07 Juli 2017
blangkon dan filosofinya
blangkon adalah tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional jawa.sebutan blangkon berasal dari kata blangko,istilah yang dipakai masyarakat jawa untuk mengatakan sesuatu yang siap pakai.dulunya blangkon tidak berbentuk bulat dan siap pakai,melaikan sama seperti ikat kepala lainnya yakni melalui proses pengikatan yang cukup rumit.seiring berjalannya waktu,maka tercipta inovasi untukl membuat ikat kepala siap pakai yang selanjutnya dijuluki sebagai blangkon.Blangkon sebenarnya bentuk praktis dari iket yang merupakan tutup kepala yang dibuat dari batik dan digunakan oleh kaum pria sebagai bagian dari pakaian tradisional jawa.Untuk beberapa tipe blangkon ada yang menggunakan tonjolan pada bagian belakang blangkon yang disebut mondholan.mondholan ini menandakan model rambut pria masa itu yang sering mengikat rambut panjang mereka dibagian belakang kepala,sehingga bagian tersebut tersembul dibagian belakang blangkon.Lilitan rambut itu harus kencang supaya tidsak mudah lepas.Sekarang lilitan rambut panjang yang menjadi mondholan sudah di modifikasi karena orang sekarang kebanyakan berambut pendek dengan membuat mondholan yang dijahit langsung pada bagian belakang blangkon.blangkon surakarta mondholannya trepes atau gepeng sedang gaya yogyakarta berbentuk bulat seperti onde-onde.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar